January 6, 2021 | BPS Activities
Halo #sahabatdata, kali ini BPS Kabupaten Magelang akan membahas tentang IPM. Apa itu IPM? IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar yakni dimensi kesehatan diukur dari indikator umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan diukur dari indikator pendidikan, dan dimensi standar hidup layak ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli . Lalu apa saja manfaat IPM? IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Pandemi COVID-19 membawa pengaruh terhadap pembangunan manusia di Indonesia, tak terkecuali IPM di Kabupaten Magelang. Hal ini terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2020 mengalami stagnasi, ditandai dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tidak meningkat atau menurun dibanding tahun 2019. IPM Kabupaten Magelang mencapai 69,87 pada tahun 2020, sama dengan IPM tahun sebelumnya. Angka IPM tersebut mengkategorikan pembangunan manusia di Kabupaten Magelang masih berstatus “sedang”, masih sama dengan statusnya pada tahuntahun sebelumnya
Selama periode 2019 hingga 2020, tiga dari empat komponen pembentuk IPM mengalami peningkatan Sedangkan pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat turun dibandingkan tahun sebelumnya. Pandemi Covid19 besar kemungkinannya menjadi penyebab turunnya pengeluaran perkapita.
Dari sisi kesehatan, Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 73,72 tahun, meningkat 0,16 tahun dibandingkan dengan yang lahir pada tahun sebelumnya.
Dari sisi pendidikan, Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah hingga 12,54 tahun (lulus SMA atau D1), meningkat 0,01 tahun. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,78 tahun (SMP kelas 1 atau kelas 2), atau meningkat 0,01 tahun dibandingkan sebelumnya.
Dari sisi standar hidup layak yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli, pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat mencapai 9,31 juta rupiah pada 2020, turun 86 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara umum, pembangunan manusia di Kabupaten Magelang mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan dari nilai IPM yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama kurun waktu 2012-2020, IPM Kabupaten Magelang mengalami peningkatan dari 64,75 menjadi 69,87 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,96 persen per tahun. Angka tersebut melampaui rata-rata laju pertumbuhan IPM, baik pada tingkat provinsi (0,84 persen) maupun nasional (0,76 persen).
Dibanding dengan IPM Provinsi Jawa Tengah, pencapaian IPM Kabupaten Magelang dari tahun 2015 sampai 2020 selalu dibawah angka IPM Provinsi Jawa Tengah.
Jika dibanding dengan wilayah-wilayah eks-Karesidenan Kedu, Kabupaten Magelang menempati peringkat ketiga. laju pertumbuhan rata-rata IPM untuk Kabupaten Magelang per tahun ini termasuk yang paling cepat, tetapi masih belum dapat mengangkat status pembangunan manusia Kabupaten Magelang dari “sedang” menjadi “tinggi”.
Related News
BPS-Statistics Indonesia
BPS Kabupaten Magelang (Statistics of Magelang Regency)Jl. Soekarno-Hatta No. 4 Kota Mungkid 56511
Telp (62-293) 788143
Faks (62-293) 788143
E-Mail : bps3308@bps.go.id
About Us