Halo #sahabatdata, kali ini BPS Kabupaten Magelang akan
membahas tentang Ketenagakerjaan. Data ketenaga kerjaan didapat dari Survei
Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang dilaksanakan pada bulan Februari dan
Agustus (Angka estimasi Kabupaten/Kota). Penduduk usia kerja itu usia berapa
sih? Angkatan kerja itu apa? Dan yang termasuk bukan angkatan kerja itu apa?
Yukk kita simak penjelasan di bawah ini.
Penduduk
usia kerja
adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih. Penduduk usia kerja ini bisa
dikategorikan menjadi dua kategori yakni angkatan kerja dan bukan angkatan
kerja. Angkatan kerja mencerminkan jumlah penduduk yang secara aktual siap
memberikan kontribusi terhadap
produksi barang dan
jasa di suatu
wilayah/negara. Penduduk yang termasuk angkatan
kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang
bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Sedangkan Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah
penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah
tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Magelang Agustus
2020sebanyak 774,4ribu orang,
bertambah 33,3ribuorang dibanding
Agustus 2019. Sejalan
dengan itu
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK)meningkat
menjadi76,60persen.
Dalam setahunterakhir,secara absolut pengangguranbertambah sekitar 10,2ribu orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)Agustus 2020sebesar
4,27 persen, meningkatsebesar 1,15poin
persen dibandingkan dengan
Agustus 2019.
Penduduk
bekerja tercatat sebanyak 741,3
ribu orang. Sebagian besar
bekerja pada lapangan
usaha Pertanian (41,16 persen)
dan Industri Manufaktur
(27,42 persen). Sebanyak 497,5 ribu orang (67,11 persen) penduduk
bekerja pada kegiatan informal.
Tercatat sebanyak 154,4 ribu orang penduduk usia kerja yang
terdampak Covid-19 atau
8,65 persen. Mereka
terdiri dari pengangguran karena
Covid-19 sebanyak 8,5 ribu orang (5,53 Persen),
Bukan Angkatan kerja
karena Covid-19 sebanyak 5,5
ribu orang (3,55
persen), sementara tidak bekerja
karena Covid-19 sebanyak 8,3
ribu orang (5,41
persen), dan 132,1 ribu
orang (85,52 persen)
mengalami pengurangan jam
kerja karena Covid-19